Mengenai Saya
- Aldha Rizki Utami
- Bogor, Jawa Barat, Indonesia
- just an ordinary girl with complicated mind.
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
A. Pendahuluan Prokariota : organisme bersel tunggal yang merupakan bentuk paling awal dan paling primitif pada kehidupan di bumi, yang d...
-
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA DASAR “TEORI PELUANG DAN UJI KHI-KUADRAT (Chi-Square Test) ” Dosen : Dasumiati M.Si Tanggal Praktikum : S...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percobaan isolasi DNA tanaman dan hewan perlu dilakukan karena isolasi DNA sendiri merupakan t...
-
PENGENALAN ALAT Aldha Rizki Utami 1) , Gita Najla Aldila 1) , Arman Gaffar 1) , Rima Suciyani 1) , Azkiya Banata 1) , Annisa Maulida 1...
-
I. Pendahuluan § Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. § Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air/ ...
-
EKOSISTEM TERESTRIAL Aldha Rizki Utami 1) , Gita Najla Aldila 1) , Arman Gaffar 1) , Rima Suciyani 1) , Azkiya Banata 1) , Annisa Maulid...
-
TANAH DAN DEKOMPOSISI Aldha Rizki Utami 1) , Gita Najla Aldila 1) , Arman Gaffar 1) , Rima Suciyani 1) , Azkiya Banata 1) , Annisa M...
-
A. Batasan Pengertian · Eukariotik : eu = “sebenarnya” ; karion = nukleus. · Sel Eukariotik : sel yang memil...
-
SUKSESI Aldha Rizki Utami 1) , Gita Najla Aldila 1) , Arman Gaffar 1) , Rima Suciyani 1) , Azkiya Banata 1) , Annisa Maulida 1) ,...
-
Bagi pecinta film drama romantis wajib nonton film ini. Dijamin gak akan nyesel karena film ini ngajarin kalo cinta itu mengajarkan kita ...
Pengikut
Facebookku
Minggu, 20 Oktober 2013
LAPORAN PRAK GENETIKA DASAR ISOLASI DNA
03.45
| Diposting oleh
Aldha Rizki Utami
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Percobaan isolasi DNA tanaman dan
hewan perlu dilakukan karena isolasi DNA sendiri merupakan teknik esensial dalam
biologi molekuler. Isolasi DNA adalah tahap awal dalam mempelajari DNA sequence
yang spesifik dengan populasi DNA yang lengkap, dan dalam analisa struktur gen
dan ekspresi gen ( Surzycki, 1936 ).
Pada sel eukariotik termasuk tanaman
dan hewan bagian terbesar dari DNA berada pada nukleus yaitu organel yang
dipisahkan dari sitoplasma dengan membran. Nukleus terdiri dari 90 %
keseluruhan DNA seluler. Sisa DNA adalah organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
( Surzycki, 1936 ). Karena DNA terdapat pada nukleus, maka perlu adanya metode pelisisan
sel sampai pemanenan sel. Dimana metode tersebut merupakan bagian dari metode isolasi DNA.
Pemisahan DNA dari materi seluler
lainnya merupakan hal yang signifikan dan mengharuskan penyallinan DNA menjadi
RNA dan translasi RNA menjadi protein berlangsung dalam kompartemen( ruang )
yang berbeda yaitu secara berturut-turut dalam nucleus dan sitoplasma. ( Elrod,
2007 ).
Terdapat organel-organel bermembran
ganda pada dalam sitoplasma, termasuk mitokondria baik pada tumbuhan maupun hewan.
Oleh karena itu perlu dilakukan isolasi DNA dari tanaman dan hewan untuk mengetahui
DNA dari tanaman dan hewan tersebut. Dan Sel eukariotik memiliki DNA lebih
banyak, lengkap dengan komponen-komponen lain. DNA tanaman dan hewan tersimpan dalam
nucleus yang terbungkus membran ( Albert, 1994 )
1.2 Tujuan
-
Untuk mengetahui
cara/ metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari bauh-buahan.
-
Untuk mengetahui
keefektifan deterjen dan buah yang dipakai untuk melakukan percobaan isolasi
DNA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolasi DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia yang
paling penting dalam makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung
informasi genetik makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya
(Suryo 2004: 57).
Keseluruhan
DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang
fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen
dan intergen (Campbell dkk.2004:221).
DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan
bentuk. Organisme prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme
eukariotik mempunyai DNA berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti
sel, sedangkan DNA prokariot terletak dalam sitoplasma (Jusuf 2001:7).
Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan
Francis Crick. Mereka memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar X
yang dibuat oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins. Watson dan Crick
menyimpulkan bahwa struktur DNA merupakan rantai ganda (double helix). Untai
ganda tersusun dari dua rantai polinukelotida yang terpilin. Kedua rantai
memiliki susunan antiparalel, yaitu satu rantai berorientasi dari ujung 5’ ke
3’sedangkan yang lain berorientasi ujung 3’ ke 5’. Ujung 5’ merupakan ujung
yang berakhir dengan gugus 5-fosfat dan ujung 3’ berakhir dengan gugus OH.
Kedua rantai dihubungkan dengan ikatan hidrogen yang memghubungkan kedua basa
nitrogen (Sadava dkk.2004:218--220).
Komponen nukleotida DNA adalah gula, fosfat, dan basa
nitrogen. Komponen gula pada DNA adalah gula deoksiribosa, yaitu gula ribose
yang kehilangan satu atom oksigen. Basa yang ada pada DNA ada dua macam, yaitu
purin dan pirimidin. Purin terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu adenin dan
guanin. Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin dansitosin (Sadava
dkk.2004:219).
DNA
mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita. Hal tersebut
dikarenakan DNA merupakan molekul kehidupan utama di dalam sel makhluk hidup.
Fungsi-fungsi
tersebut adalah:
- Tempat menyimpan dan
menyalurkan informasi genetik suatu makhluk hidup (Sadava dkk. 2004:220).
- Fungsi heterokatalis, yaitu fungsi
untuk melaksanakan pengaturan pembuatan molekul-molekul lain yang penting
dalam tubuh dan fungsi autokatalis, yaitu fungsi DNA untuk mereplikasi
dirinya sendiri (Suryo 1999:59).
DNA eukariot tidak hanya dijumpai
pada nukleus, tetapi dapat ditemukan pada mitokondria dan kloroplas. DNA yang
diisolasi dari kloroplas menunjukkan sifat berbentuk sirkular, terdiri dari
untai ganda, replikasi semikonservatif, dan bebas dari protein histon. DNA
kloroplas penting dalam proses fotosintesis (Raven & Johnson 2002: 94). DNA
juga dijumpai pada organisme prokariotik. DNA prokariot mempunyai DNA
ekstranuklear yang dinamakan plasmid. Plasmid merupakan DNA yang tidak terlalu
esensial bagi fungsi kehidupan bakteri, tetapi penting dalam pengaturan siklus
hidup dan perumbuhan dalam lokasi hidupnya.
Kebanyakan plasmid adalah sirkular dan tersusun dari
beberapa ribu pasangan basa. Plasmid mempunyai titik ori (origin of
replication) sehingga mampu mereplikasi diri tanpa pengaturan dari DNA
kromosom. Replikasi dimulai dari titik ori hingga semua plasmid tereplikasi
(Pierce 2005:203).
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari
DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi
merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul
komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian
bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung.
Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang
terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah
(Campbell dkk. 2002: 115). Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan untuk
mengendapkan suatu komponen dari campuran (Alberts dkk. 1994: 254).
Sebuah difenilamin (DPA) indikator akan mengkonfirmasi
keberadaan DNA. Prosedur ini melibatkan hidrolisis kimia DNA: ketika dipanaskan
(misalnya ≥ 95 ° C) dalam asam, reaksi memerlukan gula deoksiribosa dan karena
itu spesifik untuk DNA. Dengan kondisi tersebut, 2-deoksiribosa akan dikonversi
ke w-hydroxylevulinyl aldehida, yang bereaksi dengan senyawa, difenilamin, untuk
menghasilkan senyawa berwarna biru. Konsentrasi DNA dapat ditentukan mengukur
intensitas absorbansi larutan pada 600 nm dengan spektrofotometer dan
membandingkan dengan kurva standar konsentrasi DNA diketahui. Mengukur
intensitas absorbansi larutan DNA pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm
digunakan sebagai ukuran kemurnian DNA. DNA menyerap sinar UV pada 260 dan 280
nanometer, dan protein aromatik menyerap sinar UV pada 280 nm, sebuah sampel
DNA murni memiliki rasio 260/280 pada 1,8 dan relatif bebas dari kontaminasi
protein. Sebuah persiapan DNA yang terkontaminasi dengan protein akan memiliki
rasio 260/280 lebih rendah dari 1,8.
DNA bisa diukur dengan memotong DNA dengan enzim restriksi,
menjalankannya pada gel agarosa, pewarnaan dengan bromida etidium atau noda
yang berbeda dan membandingkan intensitas DNA dengan penanda DNA konsentrasi
dikenal. Menggunakan teknik Southern blot ini diukur DNA dapat diisolasi dan
diperiksa lebih lanjut menggunakan analisis PCR dan RFLP. Prosedur ini
memungkinkan diferensiasi diulang dalam urutan genom. Ini adalah teknik-teknik
yang ilmuwan forensik digunakan untuk perbandingan, identifikasi, dan analisis.
Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa
isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi
ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun
isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis
atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan
adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat
menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka
kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang
berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam
ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan
sedikit.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan
rusaknya membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik
deterjen dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa “lipid
protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan
lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen,
sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia. (Kirsman, 2010)
BAB
III
METODE
3.1.Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 5 Desember 2012 di laboratorium fisiologi Pusat
Laboratorium Terpadu UIN Syarifhidayatullah
Jakarta.
3.2.Alat dan bahan
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah: beaker glass, pisau, pengaduk, mesin blender,
spatula, tabung reaksi, labu erlenmeyersaringan, dan kertas saring.
Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah buah mangga, pepaya, nanas,tomat, sayur bayam,
wortel, sabun cair, detergen, aquades, garam dapur, alkohol 96%, dan enzim
papain.
3.3.Cara kerja
Pertama disiapkan sabun cair atau detergen yang telah
dicairkan dengan air secukupnya, kemudian buah dan sayur yang telah dipotong
ditimbang hingga 75-85 gram dan ditambah 200 ml aquades dingin dan 1gram garam
dapur. Lalu bahan tersebut diblender selama 30 detik – 1 menit.
Setelah itu jus buah atau
sayur disaring dengan saringan biasa lalu disaring kembali dengan menggunakan
kertas saring. Setelah didapat hasil saring ditambah dengan 15 ml sabun cair
atau detergen dan di aduk hingga homogen, kemudian diamkan selama 10-15 menit.
5 ml larutan jus yang telah
disaring dan ditambah sabun cair diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi,
lalu ditambah 0,05 gram enzim papain dan diaduk sampai homogen, kemudian
didiamkan selama 3 - 5 menit.
Setelah 5 menit, ditambahkan
5ml alkohol 96% secara perlahan, kemudian diamati DNA yang terbentuk. Dan yang
perlu diperhatikan pada proses timbulnya DNA
yaitu waktu yang diperlukan atau lama waktu munculnya DNA, warna DNA,
serta banyak atau sedikitnya DNA yang terbentuk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum isolasi DNA tumbuhan kali ini,
langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menghancurkan sampel yang akan
diuji dengan alat penghancur atau blender
dan ditambahkan dengan garam. Penghancuran
bertujuan untuk merusak jaringan yang ada pada sel sehingga mempermudah
bahan-bahan kimia lain yang akan digunakan untuk masuk ke dalam organel-organel
sel, dalam hal ini targetnya adalah inti sel (untuk mengambil DNA nya). Dibantu
dengan tambahan garam yang membuat kondisi air menjadi hipertonis sehingga
mempermudah lisisnya dinding sel.
Selanjutnya larutan disaring dengan kertas saring,
ini berfungsi untuk memisahkan serat-serat yang kasar dengan yang halus,
sehingga didapatkan sampel berupa cairan yang tidak terlalu kental. Kemudian
larutan yang didapat ditambahkan dengan 15 ml sabun cair dengan konsentrasi
20%, sabun cair ini berfungsi untuk melisis dinding sel tumbuhan yang terdapat
dalam larutan sampel. Ini disebabkan karena sifat dari sabun cair sama dengan
sifat dinding sel yang hidrofobik, sehingga terjadi ikatan diantara keduanya
dan menyebabkan dinding sel rusak.
Setelah ditunggu beberapa menit, sampel selanjutnya
di beri enzim papain. Enzim ini berasal dari buah papaya. Pemberian enzim
papain ini berfungsi untuk melunakan dinding sel dan menghancurkan membran inti
sel, sehingga DNA yang terdapat di dalam membrane inti akan terurai keluar. Lalu
sampel tersebut ditambahkan dengan alkohol 96%, alkohol ini berfungsi untuk
membantu proses pengendapan terhadap organel-organel yang sudah keluar dari sel
atau memisahkan bagian-bagian yang terurai tersebut berdasarkan berat molekul.
1
2
3
Gambar 1. Endapan yang terbentuk
dari buah pepaya, beberapa detik setelah pemberian alkohol 96%. Keterangan
gambar = 1. RNA, 2. DNA, 3. Protein. Dokumentasi
pribadi.
Setelah beberapa detik timbul endapan pada sampel.
Waktu yang dibutuhkan sampel untuk membentuk endapan berbeda-beda. Berikut
grafik waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing sampel :
Diagram
1. Perbandingan waktu yang dibutuhkan oleh sampel untuk membentuk endapan.
Gambar 2. Hasil isolasi DNA
tumbuhan dari jumlah enam sampel (kiri ke kanan), tomat, wortel, nanas, papaya,
bayam dan mangga. Dokumentasi pribadi.
Berdasarkan diagram catatan waktu, waktu tersingkat
yang dibutuhkan untuk proses presipitasi adalah pada sampel buah pepaya (Carica papaya). Ini dimugkinkan karena
adanya kandungan enzim papain yang dikandung dalam papaya, yang menyebabkan
kandungan enzim papain di dalam buah pepaya lebih banyak daripada di sampel
buah yang lain. Sehingga reaksi pengendapan yang terjadi pada pepaya
membutuhkan waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan sampel yang lain,
yaitu sekitar 44 detik. Hal yang berkebalikan terjadi pada bayam (A. spinosus), waktu yang dibutuhkan
bayam untuk membentuk endapan adalah 420 detik atau 7 menit.
Kemudian dari hasil endapan yang terbentuk (Gambar
1), endapan yang paling bawah adalah protein, yang melayang adalah DNA dan yang
mengapung adalah RNA. Perbedaan letak ini disebabkan adanya perbedaan berat molekul
yang dikandung masing-masingnya. Dilihat dari susunannya, protein memang lebih
berat. Karena protein merupakan makromolekul yang disusun oleh 20 jenis asam
amino dan asam amino inilah yang dibentuk dari kumpulan-kumpulan DNA yang
berpilin.
Gambar 3. Susunan protein yang terdiri
dari 20 jenis asam amino. sciencebiotech.net
Kemudian di dapat DNA yang terletak di tengah-tengah
tabung atau melayang. DNA yang dihasilkan berupa benang-benang putih. Lalu RNA
yang mengapung paling atas. Ini berarti berat molekul dari yang teringan sampai
terberat adalah RNA, DNA dan Protein.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- DNA akan terlihat
sebagai massa (benang-benang) yang berwarna putih dan perlahan-lahan naik
ke permukaan tabung
- Enzim papain
terdapat pada buah pepaya yang berfungsi sebagai pelunak untuk daging
- Enzim bromelin
yang terdapat pada buah nanas berfungsi sebagai membantu memecah protein
- Untuk mengisolasi
DNA pada buah diperlukan langkah yang sistematis, yaitu menghancurkan
dinding sel dengan penggerusan bahan (manual,dan kimia), melisiskan
membrane sel dan membrane nucleus dengan pencampuran detergen , serta
presipitasi DNA dengan penambahan ethanol dan Nacl dari garam.
- Kesulitan melihat
massa putih pada tabung , disebabkan oleh detergen , dalam hal ini
sunlight cair berwarna hijau yang terlalu kental, sehingga warna hijau
menjadi sangat mendominasi
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad, Wendy.
2010. Isolasi DNA.
Albert,
B,et al. 1994. Biologi Molekuler Sel
Edisi Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Anonim
a. 2005. DNA Extraction from Wheat Germ,
(Online), (http://www.gslc.genetics.utah.edu/units/activities/wheatgerm.html.
(Diakses 9 Desember 2012)
Campbell,
N.A., L.G. Mitchell and J.B. Reece. 2004. Biology:
Concept and Connections. The Benjamin/Cummings Pub. Co., Inc.
Elrod,
S, Stansfield, W. 2007. Genetika Edisi
Keempat. Jakarta : Erlangga
Hays,
Lana. 2005. Introduction to DNA
Extraction, (Online), http://www.tsl.orst.edu.tgerc/dnaext.html. (Diakses
9 Desember 2012)
Jusuf,
M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi
Gen. Jakarta : Sagung Seto
Jamilah.
2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergen,
Penambahan Enzim, dan Ekstrak Nanas (Ananas comusus (L) Merr) Terhadap Hasil
Isolasi DNA Berbagai Macam Buah Sebagai Topik Praktikum Matakuliah Genetika.
Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang
Kirsman.
2010. Isolasi DNA Buah. http://kirsman83.weebl..com/2/post/2010/01/isolasi-dna-buah.html
(Diakses tanggal 9 Desember 2012)
Pierce
A.G.& Neil R.B. 2005. At A Glance
Ilmu Bedah. Jakarta : Erlangga.
Raven
and Johnson. 2002. Biology 6 Edition.
www.simpopdf.com
(Diakses tanggal 9 Desember 2012)
Russell,
P.J. 1994. Foundamental of Genetics.
Harper Collins College Publishers. New York: xiii + 528 hlm.
Sadava,
D. 2004. Life: The Science of Biology.
5th ed. Sinauer Associates, Inc.
Subandiyah,
S. 2006. Polymerase Chain Reaction untuk
Deteksi atau Identifikasi Patogen Tumbuhan. Beberapa Metode Ekstraksi DNA.
Pelatihan dan Workshop Identifikasi DNA dengan Aplikasi PCR. Malang. hlm.
43-50.
Suryo.
2004. Genetika Strata 1. Yogyakarta :
UGM Press
Surzycki,
S. 1936. Basic Techniques in Molecular
Biology. Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York.
Lampiran
Pertanyaan
- Apa fungsi garam dapur, deterjen, dan alkohol 96 %?
Jawab : Garam dapur berfungsi untuk
membuat keadaan air hipertonis dan memudahkan sel memisahkan diri. Deterjen
berfungsi untuk merusak membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi
hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak. Alkohol 96 % berfungsi untuk
membentuk endapan / terjadinya presipitasi.
- Sebutkan cara atau bahan sederhana/ yang mudah
didapat untuk mengisolasi DNA selain bahan diatas!
Jawab :
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
ini kenapa ngga bisa diblog ya, ngga bisa dicopy.
BalasHapuswah