Pages

Selasa, 03 Juli 2012

Teori Endosymbiosis


sedikit dariku tentang teori endosymbiosis yang menurutku tidak masuk akal, tapi menurut Lynn Margulis inilah asal mula sel eukariotik. Berikut adalah penjelasan tentang teori endosimbiosis dan tambahan ayat-ayat Al-Qur'an tentang penciptaan makhluk hidup.

 
Teori endosimbiosis ini adalah teori yang sangat terkenal dan menjadi pegangan utama para evolusionis, dalam menjelaskan asal-mula kehidupan. Walaupun bila dipahami, teori endosimbiosis ini akan sangat lucu dan bahkan tidak masuk akal. Salah satu contohnya adalah gambar yang berada di atas.

            Hipotesis ini diajukan oleh Lynn Margulis pada tahun 1970 di dalam bukunya The Origin of Eukaryotic Cells (Asal Usul Sel-Sel Eukariotis). Di dalam buku ini, Margulis menyatakan bahwa sebagai akibat kehidupan berkoloni dan parasit, sel-sel bakteri berubah menjadi sel-sel tumbuhan dan sel hewan. Menurut teori ini, sel-sel tumbuhan muncul ketika bakteri fotosintetik dimakan oleh sel bakteri lain. Bakteri fotosintetik berevolusi di dalam sel inang menjadi kloroplas. Akhirnya, organel-organel dengan struktur yang sangat rumit seperti inti, badan Golgi, retikulum endoplasma, dan ribosom berkembang, dengan satu atau lain cara. Maka, sel tumbuhan pun lahir.

Awal mula teori ini muncul adalah karena para evolusionis menganggap bahwa sel eukariotik berasal dari sel prokariotik yang berevolusi secara perlahan-lahan manjadi sel eukariotik, tapi ternyata teori ini salah dengan munculnya teori endosimbiosis dari Margulis ini. Padahal menurut saya keduanya salah kaprah.

Menurut Margulis, sel eukariotik terbentuk dari gabungan 2 sel prokariotik. Sel prokariotik besar yang bersifat heterotrof anaerob memakan sel prokariotik yg lebih kecil yg bersifat aerob. Karena sel prokariot kecil tidak dapat dicerna oleh sel prokariot besar, akhirnya sel prokariot kecil itu menetap di tubuh sel prokariot besar dan menjadi endosimbion inangnya. Saat inangnya bereproduksi, maka sel ini juga ikut reproduksi. Setelah beberapa generasi sel ini akan kehilangan sifat yg tidak dibutuhkan, dan muncullah mitokondria. Dan apabila mitokondria ini ber-endosimbiosis dengan Cyanobacteria, maka akan terbentuk kloroplast dst, sampai membentuk tumbuhan dan hewan.

           Menurut saya ini lucu atau bahkan aneh.... seandainya sel itu tidak tercerna pun, pastilah enzim-enzim pencernaan yg akan menghancurkannya. Tapi para evolusionis berpendapat bahwa enzim-enzim pencernaan sudah lenyap. Lenyap? Kalau enzim-enzim pencernaan lenyap, bagimana sel itu bisa hidup? Sel itu tentunya akan mati karena kekurangan gizi.
            Sungguh para evolusionis yang sangat angkuh, mereka tidak mau mengakui adanya sebuah kekuatan yg Maha Dahsyat dalam semua ini. Bahwa mereka semua -termasuk kita- tidak berevolusi dari satu jenis yg satu ke jenis yang lain, melainkan DICIPTAKAN OLEH SANG MAHA KUASA, ALLAH SWT.

Berikut adalah penjelasan penciptaan makhluk menurut Al Qur’an :

Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta (termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap waktu, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut, ‘Berkata Firaun, ‘Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa berkata, ‘Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.’’ (Thaha: 49-50)

“Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (Qs. Al-Maidah [5]: 18)

“Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).” (Qs. An-Nur: 42, dan Qs. Fathir [35]: 18)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.’ (al-Mu’minun: 12-16)
Jadi, al-Qur’an menolak teori Evolutionary Creationism (penciptaan dengan cara evolusi). Sebaliknya, kita dapat menemukan berbagai konstruksi dari sel-sel binatang dan manusia.Sebagaimana teori evolusi nihil logika kehidupan evolusi, Biogenesis juga gagal dalam mengasumsi awal mula kehidupan dalam zat kimia dengan regenerasi imajiner spontan. Dalam al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta kehidupan dan kematian:
‘Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.’ (al-Mulk: 2)



3 komentar: